Good Friends Are Like Stars

Aku sedang ingin membuka netbook dan berselancar di dunia maya mlam ini. Setelah kubuka salah satu browser, langsung saja aku buka beberapa site sekaligus, antara lain Facebook, Pinterest, dan email. Setelah mengedit beberapa setingan di Fan Page Butik Zahrah yang sehari sebelumnya ada yang nyelonong ngiklan di sana, akhirnya aku memfokuskan perhatianku ke Pinterest.

Pada salah satu boardku yang terdapat di Pinterest, aku mendapatkan sebuah link yang berisi tentang creative writing pr0mpts selama setahun. Mataku langsung terpaku pada salah satu prompt entah di baris yang ke berapa. Friendship. Begitu yang tertulis di sana. Aku langsung teringat pada salah satu momen yang belum sempat kutuliskan diblogku ini.

Aku langsung teringat dengan teman-temanku yang tak bisa kuhitung lagi berapa jumlahnya. Awalnya kami disatukan oleh pekerjaan. Kemudian kami disatukan oleh sebuah forum di instansiku, yang membahas banyak hal, dari masalah pekerjaan sampai masalah hobi, dari masalah agama sampai sosial budaya. Dari forum tersebut dibentuk lagi beberapa komunitas yang lebih kecil dan lebih intens interaksinya. Khusus untuk wanita, kami memiliki sebuah group yang satu dengan yang lainnya sangat dekat dan akrab. Padahal kami berjauhan dan tersebar di seluruh Indonesia. Sungguh, ketika membaca kata “friendship” maka yang terbayang adalah wajah-wajah mereka yang sebagian sudah kuketahui dari foto profil yang mereka pasang di beberapa akun media sosial, atau nick name mereka di forum jika tak pernah kudapati wajah mereka di akun-akun tersebut, atau bahkan malaikat-malaikat kecil mereka yang mereka jadikan foto profil.

Kami jauh di mata tapi dekat di hati. Mereka ada disaat-saat tersulitku, ketika aku kehilangan belahan jiwa. Aku masih ingat betapa doa dan dukungan mereka mengalir begitu derasnya  waktu itu. Knowing that I would not alone, that made me strong. Kehadiran mereka membuatku kuat. Ada saat-saat tertentu ketika kami sangat berharap bisa bertemu. Kadang ada beberapa teman yang dipertemukan oleh panggilan diklat. Ada pula yang dipertemukan dengan SK mutasi.

Suatu pagi di hari Sabtu terakhir bulan Agustus tahun lalu, tiba-tiba saja aku bisa janjian dengan salah satu teman. Aku mengenalnya dengan nama Mbak Enny atau Ummu Musyaffah. Kalau wajahnya, jangan ditanya karena memang aku tidak tahu walau kami sering ngobrol begitu akrabnya di beberapa group. Waktu itu Mbak Enny dalam perjalanan dari Nganjuk menuju ke bandara Juanda untuk kembali ke kotanya di Sumatera. Temanku ini bersuamikan orang Nganjuk. Jadwal pesawat jam 13 kalau nggak salah, sedangkan jam 11.30 aku harus jemput anak-anak yang sedang ikut ekstra kurikuler di sekolahnya. Walau hati ingin banget ketemu, tapi mengingat jamnya begitu mepet, aku hanya pasrah saja. Kalau sudah waktunya bertemu, pasti Allah akan pertemukan, bagaimana pun caranya.

Ketika dalam perjalanan sehabis menjemput anak-anak di sekolah, Mbak Enny mengabarkan bahwa jadwal keberangkatan pesawatnya mengalami delay yang lumayan lama. Langsung saja kupacu mobilku yang waktu itu masih di daerah Deltasari, menuju ke bandara Juanda. Sekian puluh menit kemudian aku dan anak-anak sudah menginjakkan kaki di area domestic departure. Bingung juga waktu itu, bagaimana aku bisa mengenali Mbak Enny sedangkan aku belum pernah melihat wajahnya. Akhirnya kutelpon nomor Mbak Enny sambil mataku melihat kesekeliling, barangkali ada yang mengakat teleponnya dan menjawab pangilan teleponku. Itu saja caraku untuk mengenali Mbak Enny. Dan benar saja aku bisa memastikan setelah kulihat ada seorang wanita bergamis dan berjilbab lebar mengangakat teleponnya dan menjawab panggialan teleponku.

We are... Now you see the author of this blog ^_^

We are… Now you see the author of this blog ^_^

Terharu. Itu yang kurasakan. Setelah sekian tahun berinteraksi di dunia maya, akhirnya hari itu, Sabtu tanggal 30 Agustus 2014, Allah pertemukan kami. Kulihat mata Mbak Enny berkaca-kaca. Mungkin dia terharu juga dengan pertemuan kami. Lalu kami ngobrol dengan akrab seperti halnya ketika ngobrol di group. Kami ngobrol banyak hal. Hampir sejam kami bertemu sampai akhirnya aku pamit. Mbak Enny, suami, dan anak-anaknya tentu saja perlu waktu untuk berpamitan dengan keluarga yang sudah mengantarnya dari Nganjuk. Karena itulah aku pamit undur diri walau hati ini masih ingin ngobrol lama.

Sepanjang perjalanan pulang aku masih memikirkan pertemuan kami itu. Sungguh aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa aku bisa bertemu dengan salah satu temanku yang terpisahkan oleh jarak sekian ratus kilo. Tapi kalau Allah sudah berkehendak, apa saja pasti bisa terjadi. Semoga dimasa-masa yang akan datang aku bisa bertemu dengan temna-temanku yang lainnya.

***

Good friends are like stars. You don’t always see them, but you know they’re always there !

Dedicated to all of my friends di Forum Shalahuddin, di group BBM Pasar FS, di group WA Pasar FS Duo, di group FB Shalahuddin Cooking Club, di blog SCC dan group-group lainnya. I love you all…

Dian Widyaningtyas

Jelang pergantian hari, Tuesday, January 20th, 2014

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s