Tentang Healing

Beberapa kali menemukan postingan atau artikel yang mempermasalahkan penggunaan kata healing di kalangan netizen akhir-akhir ini. Konon katanya penggunaan kata healing kurang tepat untuk kegiatan yang sebenarnya lebih tepat disebut rekreasi atau refreshing.

Aku sih woles aja, suka-suka orang mau nyebut healing, refreshing, ato apa. Kalo sebutan healing dikaitkan dengan damagenya jiwa, toh kita tak pernah tahu se-demaga apa mereka. Kalian tentu tak bisa tahu sedamage apa jiwaku kalau aku pandai menutupinya, kan!?

Aku kadang menggunakan kata tersebut juga. Tentu saja sarana “healing” tiap orang berbeda. Aku nggak perlu jauh-jauh mengunjungi tempat indah, atau masuk ke mall terkenal, atau menikmati makanan di fancy restaurant. Healingku cukup berkhalwat dengan kopi dan coffee gears…

Advertisement

Aroma Kucing

Mungkin kalo seseorang sering berinteraksi dengan kucing, badannya akan tercium aroma tertentu bagi indera penciuman bangsa kucing. Sehingga mereka gampang sekali akrab bahkan langsung menaruh trust walo sebelumnya kucing tersebut jutek ke semua orang asing.

Suatu malam pas lagi nyari kopi kekinian, sembari menunggu pesananku diproses, aku menghampiri seekor kucing yang sebelummya kulihat sedang gegoleran di salah satu tempat yang disediakan untuk pengunjung waktu aku datang. Ternyata kucingnya serem. Dia langsung pasang style waspada mode on. Itu cakarnya pada keluar semua. Sempat ciut nyali juga ngedeketinnya. Biasanya klo kucing totally liar, dan nggak pernah dibaiki manusia, ya begitu tuh reaksi awal klo dideketin.

Akhirnya aku cuman duduk aja deket dia. Cakarnya serta merta keluar tapi dia nggak hishing. Kupanggil, “push….come” Sambil tanganku kutepuk ke pangkuanku. Berharap dia mendekat. Eh dia mendekat ke tanganku. Akhirnya kuelus pelang-pelan kepala dan lehernya. Rada takut juga, namanya juga kucing unknown dan rada beringas. Takut ada rabies wkwkwk. Eh btw kucing bisa bawa rabies ato gak sih? Setelah itu, kemana tanganku bergerak, dia ikutin terus, dia tempelin kepalanya ke tanganku. Dia tempelin badannya ke badanku. Nyederin kepala, trus berdiri dan meluk-meluk.

Itu nggak sekali dua kali terjadi sih. Sering. Bahkan klo kucingnya cute, sekali dipanggil, langsung deh nempel. Bahkan malah sampe kucingnya nggak mau ditinggal. Sudah naik mobil, mobil dah jalan, kucingnya masih ngejar juga…

A Wish for 2021

Jika ditanya apa yang paling kuinginkan di tahun 2021 ini? inginku sederhana saja. Mengingat kurun waktu 2019-2020 adalah kondisi terburuk kesehatanku, terutama tahun 2019 dimana aku harus menjalani rawat inap di rumah sakit sampai dua kali, aku hanya ingin sehat. Sehat juga buat anak-anak.

Sehat terus ya, girls

Then aku juga ingin makin bahagia bersama orang-orang yang kusayangi. Apa sih yang kita inginkan selain nikmat sehat dan kebahagiaan? I’ve been so happy since someone has came to my life. I wish this happiness will last forever.

Sehat terus ya, boys

And….mulai tahun 2021 ini pengen rajin ngeblog lagi. Kegiatan yang begitu sangat kusenangi dulu. dan menjadi tersisi karena kesibukan lain. Padahal dulu itu writing for healing. berasa ada yang kurang sejak nggak rajin ngeblog. Mungkin karena aku kehilangan sisi healing tadi.

Semoga…

***

Januari 1st, 2021, almost mid night when we still have conversation

1 Syawal 1441 H

Semua tak sama di lebaran Idul Fitri tahun ini. Tak bisa sungkem langsung sama ibu, tak bisa mencicipi masakan yang disediain ibu, tak bisa sholat Ied bareng-bareng ke masjid, tak bisa silaturahmi ke keluarga besar, dan sederet ketakbisaan yang lain.

Semoga semua itu tak mengurangi esensi dari Idul Fitri itu sendiri. Karena esensinya melekat pada hati kita, bukan pada segala macam atribut yang coba kita identikan dengan Idul Fitri.
***

May 24th, 2020
Tyastlc…

Jihad

Jihad tak harus mengangkat senjata

Engkau berangkat mencari nafkah untuk keluargamu pun disebut jihad. Pastikan hanya yang halal saja untuk keluargamu.

Early Monday near Purabaya,

September 16th, 2019

Martabak Belajaran

Aisyah pengen bikin martabak manis. Sesiangan dia nyari-nyari resep di internet. Habis isya dia eksekusi resepnya. Kocok-kocok, campur ini itu, lalu tuang ke pan teflon. Emaknya males ngeluarin pan besi karena adonannya cuman seporsi aja.

Martabaknya bantat. Nggak berpori seperti yang dijual orang. Emaknya sebenarnya tahu dimana letak salahnya. Tapi sengaja membiarkan dia asyik mengeksekusi resep sendiri. Biar ntar dia tahu bedanya. Setelah selesai, baru emaknya ngasih tahu salahnya dimana. Kalo nggak salah kan nggak belajar ya dek. Keep learning ya, sayang 😘😍

Sesaat setelah diiris-iris, martabak gagal itu langsung kami serbu sampai habis. Alhamdulillah walo bantat tetep aja enak di lidah kami 😘

***

Menikmati kebersamaan,

Night, December 22nd, 2018

Roti Goreng Cinta

“Mama, ini roti goreng buat mama” kata Fauzan sambil nyodorin dua potong roti ke mamanya yang lagi ceki-ceki WA Papyrus Book Store.

Rotinya dioles mentega dan dipanggang pake pan teflon lalu ditabur gula pasir dan coklat meses. Something simple but really sweet yang dilakukan anak cowok ke mamanya, tanpa diminta dan disuruh 😍.

“Dek Ozan pengen jual kek gini, Ma. Dimasaknya ditempat” obrolan kami pun berlanjut sambil menikmati roti goreng cinta.

***

Pagi yang cerah, December 23th, 2018

Sami’na Wa Atho’na

Adalah kucing tetangga yang nasibnya tak seberuntung kucing-kucing di rumah. Dulu, kucing itu diadopsi sepasang, jauh sebelum aku mendapat amanah sepasang kucing bengal. Lalu jantannya mati dimakan anjing tetangga sebelahnya. Setelah itu betinanya tak lagi terurus, berkeliaran kesana kemari mencari makanan sendiri, bertemu berbagai kucing garong yang kemudian membuatnya hamil berkali-kali. Anak-anaknya entah dimana rimbanya. Mungkin sudah pada berpindah alam. Kucing persimed hitam legam itu pun nasibnya tak beda dengan stray cat kebanyakan. Dulu sebelum kami punya kucing, beberapa kali aku memergoki anak-anak memasukkan kucing ini ke kamar mereka, untuk diajak main.

Setelah aku memelihara Chiro si kucing putih bermata biru, kucing hitam itu rajin menyambangi Chiro di kandangnya yang aku letakkan di teras depan. Akhirnya jadi sering datang ke rumah, sampai sekarang, walau Chiro sudah lama tiada.

Tiap kali mendengar suara motor atau mobilku yang baru datang dari bepergian, kucing hitam ini akan mengikuti. Begitu pintu pagar dibuka, dia akan berjalan menuju teras, dan dengan sabar menunggu hibahan makanan. Dia akan memakan apa aja, entah makanan yang masih crunchy yang baru aku ambil dari toples, atau yang sudah melempem sisa kucing di rumah yang keburu masuk kandang sebelum makanannya habis. Kalo aku atau anak-anak belum memberi makan, dia akan menunggu di teras dengan sabar sampai kami beri makan atau kami suruh pergi manakala kami sedang kehabisan cat food. Nggak banyak ulah pokoknya. Sayang pemiliknya nggak perhatian lagi sama kucing tersebut.
***

Early morning,

Medio December 2018

Bahagialah Agar Kau Sehat

Pagi ini aku mendapat kesempatan untuk nganterin ayah reuni dengan teman-teman SMA. Ayah dan teman-temannya kembali berkumpul setelah sekian puluh tahun berpisah saat lulus pada tahun 1972.

Perpisahan Sekolah Ayah

For your information, ayah dulu jadi orang beken di sekolah, jadi reuni ini kiranya membuat ayah senang karena bertemu kembali dengan teman-temannya.

Pesertanya tentu saja memang sudah sepuh, tapi ada juga yang sangat energik kesana kemari menyambut teman-teman yang baru datang, atau nyamperin ke semua meja untuk sekedar beramah tamah. Dengar dari ceritanya sih beliau ini masih sanggup melakukan perjalan sendiri naik bus antar propinsi. MasyaAllah…

Sependek pengamatanku sih orang-orang yang masih energik ini memang orangnya easy going, gampang tersenyum dan tertawa. They’re looked happy.

So I think happiness is one of the key to be healthy. Maka dalam situasi dan kondisiku yang sangat berpotensi untuk menjadi stress, depresi, sedih, dan hal-hal negatif lainnya, biarkan aku menghadapi semuanya dengan easy going dan merasa bahagia even dengan segala sikon yang ada. Biar tetep waras dan sehat.

Sudahkah kau merasa bahagia hari ini? Just keep on your mind, bahwa bahagia itu tak perlu dicari jauh-jauh karena dia adanya dalam hati dan pikiran kita sendiri.

Tabik!

***

Walk to the noon…

Kertosono, July 22nd, 2018

Google Translation Button, Please!

Nggak sekali dua kali aku mendapatkan inbox dari teman-teman blogger luar negeri yang begitu tertarik ingin membaca tulisanku tapi terkendala dengan bahasa. Mereka memintaku untuk memasang google translate button di blogku. Masalahnya dari dulu aku belum nemu cara untuk memasang fitur itu pada blogku. Sepertinya domain yang aku beli dari pihak wordpress menyulitkan diriku untuk memasang fitur-fitur tertentu. Why do I so concern about translating my post in English? Well, ketika seorang blogger begitu antusias ingin mengetahui apa yang kamu tulis, which is tak lain adalah isi dari pikiranmu, menurutku jangan abaikan hal tersebut. Itu artinya they really mean to know what’s on your mind. Apalagi blogger luar negeri yang biasanya sudah punya good habbit untuk saling blog walking ke “tetangga”, saling ninggalin komen atau diskusi kecil tentang apa yang ditulis oleh temannya. We should appreciate it.

Google Translate

Sepertinya aku harus meluangkan waktu khusus untuk ngoprek-ngoprek blog pribadi. Sekalian saja merapikan postingan yang lalu-lalu. Ada beberapa postingan yang harus dipindah ke blog lain, sesuai dengan spesialisasinya. Seperti halnya tulisan tentang baking yang pada akhirnya aku buatin blog yang khusus ngebahas tentang baking, yaitu FlufySensations.com, tulisan tentang kopi, akan berpindah ke WildRoseCoffee.co sebuah blog yang akan ngobrolin tentang seluk beluk kopi. Lalu apa yang akan tetap tinggal di blog ini? Nggak akan banyak berubah. Tetap berisi “Journey of My Life“, tentang perenungan, tentang perjalanan spiritual maupun perjalanan dalam arti yang sebenarnya. Mungkin akan ditambah beberapa kategori dan merapikan kategori yang ada agar lebih simple karena selama ini masih acak adut pengelompokan tulisannya.

Kategori yang akan ditambahkan yaitu “Tour of Duty” yang akan berisi tentang perjalananku saat mengemban tugas dari kantor. Why should I write about that? Ternyata banyak hal yang aku dapat di lapangan, banyak hikmah yang aku peroleh selama aku berinteraksi dengan orang-orang yang harus kutemui dalam rangka tugas tersebut. Nah inilah yang ingin aku tulis dan share di blogku. Sayang banget kan kalo “mutiara” tersebut terabaikan begitu saja.

so, this is it! ditunggu aja tulisan selanjutnya ya (jhiah….padahal ntar-ntar juga malesnya kumat wkwkwkwkw…)

***

Dian Widyaningtyas for Journey of My Life

Jelang sholat Jumat, Friday May 12th, 2017