Journey To Yogyakarta : For The First And The Last Time

Adzan subuh masih berkumandang dengan lembut ketika rombongan bus berhenti di depan sebuah bangunan masjid sederhana dipinggir jalan. Setelah mengumpulkan kesadaran dari tidur beberapa saatku, aku turun dari bus untuk melaksanakan shalat subuh. Aku menyempatkan diri untuk mencari papan yang bisa memberiku informasi tentang lokasi keberadaan kami. Ternyata kami berada di Kecamatan Karangmojo. Masjid yang kami singgahi adalah Masjid Besar Al Falah Kecamatan Karangmojo.

image

Masjid itu memiliki pelataran yang lumayan luas. Bangunan bernuansa hijau tersebut sangat nyaman dipakai untuk melaksanakan shalat. Walau sederhana, tapi cukup luas untuk menampung baik rombongan kami
maupun rombongan lain di belakang kami. Ruang wudhu dan kamar kecilnya pun lumayan nyaman. Di belakang masjid ada sebuah tower. Di depan masjid ada sebuah bangunan sekolah yang juga sederhana. Ditilik dari beberapa wahana mainan yang ada di depannya, kemungkinan sekolah itu adalah sebuah taman kanan-kanak.

image

Rupanya bukan hanya rombongan kami saja yang berhenti untuk melaksanakan shalat subuh di masjid itu. Ada beberapa bus lagi yang berhenti di belakang bus kami. Aku tidak tahu dari mana rombongan itu berasal dan hendak kemana mereka. Yang jelas jumlah mereka lebih banyak daripada rombongan kami. Mereka juga banyak membawa anak-anak. Tak ayal lagi, masjid besar yang sederhana itu menjadi penuh jamaah shalat subuh pagi ini. Tidak sering aku melakukan shalat subuh berjamaah di masjid, apalagi di sebuah masjid yang jauh dari rumah. Mungkin saja shalat subuh di Masjid Besar Karangmojo ini adalah for the first and the last time buatku.

Dian Widyaningtyas
Karangmojo, August 23th, 2014

Advertisement

Journey To Yogyakarta : Approaching The Dawn

Aku terbangun ketika bus berhenti di sebuah SPBU yang tak kuketahui lokasinya untuk rehat sejenak dan melaksanakan “panggilan alam”. Setelah aku buka aplikasi foursquare baru kuketahui bahwa kami sudah sampai di daerah Slogohimo. Waktu menunjukkan pukul 02.22 dan baru kusadari betapa dinginnya suhu di dalam bus. Setelah cek gadget (sepertinya ini sudah jadi kebiasaan ya), aku turun juga mengikuti teman-teman yang sudah terlebih dulu turun. Ternyata suhu di luar lebih dingin daripada di dalam bus yang ber-AC. Sedangkan aku tidak membawa jaket. Kupikir aku tidak membutuhkan jaket karena ICV dilaksanakan di sekitar pantai yang biasanya panas.

Beberapa saat kemudian rombongan bus melanjutkan perjalanan. Bagiku, berada di daerah Jawa Tengah bisa dibilang kali pertama. Pernah juga sih waktu aku sekolah dulu tapi itu sudah lama banget. Saking lamanya sampai aku lupa detilnya. Beberapa kali mataku menangkap keberadaan warung-warung yang menyediakan ayam panggang sebagai menu utamanya. Mungkin menu ayama panggang merupakan kuliner khas daerah sini. Hm…membayangkan ayam panggang berbalut bumbu merah yang berasal dari cabe merah dan rempah-rempah lain yang membuatnya berasa pedas, cukup membuat badanku menghangat sesaat.

image

Laju bus tidak sampai 60km/jam. Jalanannya berkelok-kelok, menurun, menanjak, dan agak sempit. Beberapa kali sopir bus mengurangi kecepatan kendaraan manakala berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan. Truk-truk yang berpapasan dengan bus rombongan kami cenderung laju. Mungkin karena body kendaraannya lebih kecil dibanding bus yang kami tumpangi sehingga lebih memudahkan sopirnya untuk meliuk-liuk di atas jalanan daerah Wonogiri. Sayangnya suasana masih relatif gelap sehingga aku hanya bisa menikmati pemandangan di sepanjang jalan. Padahal mungkin saja di kiri kanan jalan, dibelakang rumah-rumah itu, mungkin ada pemandangan yang patut untuk dinikmati.

Dian Widyaningtyas
Approaching the dawn, August 23th, 2014.

Journey To Yogyakarta : The Beginning

Internal Corporate Value (ICV) adalah kegiatan rutin di institusi tempatku bekerja. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai institusi kepada semua pegawai dari level bawah sampai level atas. Setelah beberapa kali kantorku mengadakan ICV di kantor, kali ini giliran diadakan di luar kantor yaitu Yogyakarta. ICV diadakan pada tanggal 22 Agustus 2014 selepas jam kantor sampai tanggal 24 Agustus 2014 dengan meninggalkan keluarga. Tentu bukan hal yang mudah bagi aku dan teman-teman untuk meninggalkan keluarga. Apalagi kegiatan ini diadakan bertepatan dengan akhir pekan, dimana seharusnya kami berkumpul bersama keluarga setelah dari Senin sampai Jumat sibuk di kantor. Tapi memang ICV ini kegiatan yang sifatnya wajib diikuti oleh semua pegawai, jadi jalani saja dengan riang gembira. Kita nikmati saja apa yang ada.

Sekira jam 19.00 rombongan kami yang terdiri dari 2 armada bus mulai bergerak perlahan meninggalkan pelataran parkir kantor di jalan Jagir Wonokromo. Keberangkatan ini molor sejam dari rencana awal yang seharusnya jam 18.00. Ya…ngumpulin sekitar 100 orang tentu perlu waktu. Yang terpenting adalah semuanya well organized, nggak ada yang ketinggalan.

image

Bus perlahan membelah kepadatan jalanan Jemursari. Sampai di jalan A. Yani lalu lintas masih saja padat merayap. Maklum hari ini Jumat, jampulang kantor pula, jadi wajar saja  kalau lalu lintasnya sangat padat merayap. Dinikmati saja yang penting selamat sampai tujuan. Orang Jawa bilang “sluman slumun slamet“. Apalagi di bus B orang-orangnya pada ngocol banget. Suasananya jadi meriah sehingga kemacetan di luar bisa terabaikan. Alhamdulillah jalanan mulai lancar selepas by pass Krian. Hm…kira2 jam berapa ya bus akan melewati kota kelahiranku Jombang Beriman? Let’s wait and see…

Dian Widyaningtyas
Jelang malam di atas jalanan Krian, August 22nd, 2014.