“This is the place where I belong
I really love to turn you on
I’ve got your sound still in my ear
While your traces dissapear” – Scorpion
Perlu waktu untuk menghilangkan kesedihan akibat kehilangan orang yang kita cintai dan sayangi. Bahkan berdasarkan pengalaman kehilangan belahan jiwa, kurun waktu lebih dari lima tahun belum mampu untuk menghapus kesedihan itu.
Yang tak jua bisa dihapus hanya bisa dialihkan dengan menyibukkan diri sesibuk-sibuknya mempelajari ini itu sampai pikiran ini teralihkan. Apalagi kalo insomnia lantas menghampiri, perlu dosis kesibukan yang lebih lagi agar pikiran tidak melanglang sesuka hati.

Sejak ayah pergi, aku jadi mengingat-ingat bagaimana ayah membesarkan aku. Ada kalanya ayah begitu over protect kepada anak-anaknya, terutama aku sebagai anak pertama, yang ditakdirkan perempuan. Ada kalanya ayah begitu memberi kebebasan sebebas-bebasnya karena beliau yakin aku nggak bakalan cross the line. Jadi ayah paham betul kapan harus menarik benang layang-layang, dan kapan waktunya mengulur benang tersebut.
Kehilangan ayah tentu berbeda sekali dengan kehilangan belahan jiwa. Meski sama-sama sosok yang kamu cintai begitu dalam, tapi sangat berbeda rasanya. Ayah adalah sosok yang mampu menenangkan bahwa he would catch me when I fall, even without any single word he said. Sedangkan belahan jiwa adalah sosok yang mampu memberi kekuatan bahwa everything gonna be ok, even without any single word he said.
Lalu saat keduanya pergi, bagaimana kau beri kekuatan pada dirimu sendiri? Bagaimana kau tenangkan dirimu sendiri?
***
Taken from Facebook, November 22nd, 2018