Journey To South Kalimantan : The Day When We Started It

Ada beberapa catatan perjalanan yang belum sempat dituangkan dalam blog pribadiku. Salah satunya adalah perjalanan ke Kalimantan Selatan di bulan Agustus lalu bersama anak-anak. Cerita tentang perjalanan ini akan kutulis secara bersambung.

Kalimantan Selatan, sebuah kota yang sangat melekat di hatiku walau baru dua kali aku sempat datang ke sana., itupun dalam rentang waktu yang cukup panjang. Setelah sekian tahun, akhirnya aku bisa menginjakkan kaki ke tanah kelahiran belahan jiwa. Kali ini aku pergi bersama anak-anak. Sudah beberapa hari kupersiapkan sebuah koper super besar untuk menampung kebutuhan kami semua. Biar ringkas maka kuputuskan untuk membawa sebuah koper super besar saja yang nantinya bisa kumasukkan ke bagasi pesawat sehingga aku bisa menjaga anak-anak dengan leluasa, maklum saja anak-anak biasanya super aktif.

Jumat pagi tanggal 8 Agustus 2014…..

Pagi itu aku agak bad mood karena baru kusadari salah satu gadgetku raib entah kemana. Insiden yang sempat bikin aku sedikit kelabakan mengingat data-data pribadi yang tersimpan di dalamnya. Akhirnya…ya sudahlah relakan saja. Berharap gadget tersebut hanya hilang di rumah saja.Pesawat citilink yang akan membawa kami ke Banjarmasin dijadwalan berangkat jam 11-an. Jam 9 lebih sedikit kami sudah berada di dalam taksi yang siap meluncur ke Juanda. Sekian menit berikutnya kami sudah sampai di Juanda. Setelah proses check in selesai, kami langsung masuk ke ruang tunggu. Mulai kutemui aura Kalimantan disana. Beberapa orang di sebelahku bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Banjar yang sudah bisa kupahami dengan baik sejak aku bersuamikan orang Banjar. Anak-anak begitu antusias karena untuk anak nomor tiga dan empat, ini pertama kalinya mereka berkunjung ke tanah kelahiran abahnya. Pertama kali pula mereka naik pesawat.

Abaikan  yang berbaju merah itu....

Abaikan yang berbaju merah itu….

Alhamdulillah pesawat yang kami naiki on time dan kami menginjakkan kaki di Bandara Syamsudin Noor sekitar jam 13 karena ada selisih satu jam antara Banjarmasin dan Sidoarjo. Ada keponakan yang sudah menjemput di bandara. Sedangkan kami masih harus menunggu koper yang ternyata makan waktu lumayan lama. Aku tak ingat lagi bagaimana bandara Syamsudin Noor waktu pertama kali aku kesana sekian tahun sebelumnya. Bandara Syamsudin Noor tentu saja tidak sebesar Bandara Juanda. Segarnya bau tanah yang ditingkahi rintik hujan menyambut kedatangan kami di Banjarmasin siang itu. Udaranya yang segar mampu mengalihkan kegalauan hatiku yang tiba-tiba serasa hampa. Segera kami melanjutkan perjalanan darat menuju ke Kotabaru.

***

Dian Widyaningtyas

Biarkan kukenang setiap jengkal masa lalu yang pernah kulalui

Friday, October 24, 2014

Advertisement

2 thoughts on “Journey To South Kalimantan : The Day When We Started It

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s